Senin, 26 November 2012

LARI SPRINT




A.    Atletik
            Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon, Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olahraga mempertandingkan jalan, lari, lompat, dan lempar. Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkan adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsaYunani dulu. Tetapi, dasarnya tetap sama yaitu berjalan, lari, lompat, dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur, atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari.   
            Cabang olahraga atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga, dimana gerakan-gerakan yang ditampilkan merupakan gerakan dasar. Menurut Jess Javer (2007:9), mengemukakan bahwa gerakan dasar tersebut teridiri dari lari, jalan, lempar (tolak), dan lompat (loncat). Cabang olahraga atletik memiliki nomor-nomor cabang yang juga merupakan gerakan dasar alamiah yang menjadi pusat dari semua gerakan berolahraga. Dengan demikian gerakan dasar tersebut sangat dibutuhkan semua cabang olahraga lainnya.

B.     Lari Jarak Pendek (Sprint)
            Lari adalah gerak berpindah tempat maju ke depan yang dilakukanlebih cepat dari berjalan. Pada lari ada saat keuda kaki tidak berhubungan(kontak) dengan tanah atau badan melayang di udara (Syarifudin, 1985).Hal ini berbeda dengan jalan sekalipun dilakuan dengan cepat. Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indoneisa (PB PASI) (1989) menyebutkan bahwa jalan cepat adaah gerak maju langkah kaki yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh.
            Lari jarak pendek dapat dikategorikan, diantaranya lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter untuk perlombaan yang dilakukan pada gelanggang terbuka. Sedangkan untuk perlombaan yang dilakukan pada gelanggang tertutup terdapat beberapa nomor lain yang dilombakan, yaitu lari 50 meter dan 60 meter. Termasuk yang memerlukan pengembangan kecepatan berlari secara maksimal dalam jarak pendek adalah lari gawang 60 meter, 100 meter, 110 meter dan 400 meter. Oleh karena itu lari 100 meter dapat dinyatakan sebagai rangkaian
gerak kaki dan anggota tubuh dalam usaha memindahkan tubuh pada jarak 100 meter dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.


C.    Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Lari
            Lari merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu dimana nomor-nomor lari paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor lari tidak hanya melakukan lari, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan dan reaksi  yang maksimal. Dengan reaksi yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet yang reaksi lambat.
            Kecepatan adalah komponen kondisi fisik yang esensial dalam cabang olahraga. Kecepatan adalah perubahan posisi benda pada arahnya dalam satu satuan waktu (Masnun, 1987). Menurut Harsono (1988:261) kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Nossek (1982) mengemukakan kecepatan adalah suatu kualitas bersyarat yang memungkinkan seseorang bereaksi dengan cepat, jika dirangsang untuk melakukan gerak secepat mungkin.
            Kecepatan dalam hal ini merupakan kecepatan bergerak untuk dapat melakukan pergerakan kaki yang cepat untuk mampu mengayunkan kaki bergerak ke depan dengan cepat. Oleh karena, untuk menghasilkan kecepatan bergerak yang cepat diperlukan kecepatan gerak kaki sebagai daya dorong untuk membantu gerakan tungkai pada saat melakukan ayunan.
            Kecepatan dalam melakukan suatu gerak ditentukan oleh berbagai faktor. Sifat motoris yang mempengaruhi kecepatan terdiri atas: (1) tenaga otot, (2) Koordinasi, (3) viskositas otot, (4) kecepatan reaksi, (5) kecepatan kontraksi, (6) ciri antropometris, dan (7) stamina an aerob umum (Jonath, Haag dan Krampel, 1987).
            Kecepatan reaksi merupakan salah satu bagian dari komponen kecepatan. Menurut Harsono (1988:216), mengemukakan bahwa : Kecepatan tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu strength, kecepatan reaksi, dan fleksibilitas. Kecepatan reaksi kaki sangat penting guna memberikan akselerasi pada lari 100 meter. Dengan demikian bahwa kecepatan reaksi adalah kecepatan menjawab suatu rangsangan atau stimulus dengan cepat yang dapat berupa penglihatan, suara melalui pendengaran, dan juga berarti kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk bereaksi secepat mungkin setelah mendapat stimulus.
            Dalam lari 100 meter dibutuhkan pengerahan kemampuan kecepatan sebesar 90%, daya tahan an-aerobik 3% dan daya tahan aerobik 2% (Pyke, 1980).
Bompa (1983) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah (1) keturunan, (2) waktu reaksi, (3) kemampuan mengatasi hambatan eksternal, (4) teknik, (5) konsentrasi dan kemauan keras, dan (6) elastisitas otot.
            Dari beberapa uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan  bahwa untuk dapat meimiliki kecepatan dalam lari jarak pendek haruslah memiliki tenaga yang berasal dan kontraksi otot-otot penggerak yang elastis, yang dikerahkan dalam rangkaian koordinasi gerak harmonis dengan kemauan yang keras. Pengembangan kecepatan tersebut dipengaruhi juga oleh keturunan, viscositas otot, kemampuan kontraksi otot dan kemampuan relaksasi otot.

DAFTAR PUSTAKA

-. 2010. Pengertian Kinesiologi. (http://jalu89.wordpress.com/2010/04/08/pengertian-kinesiologi/. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 08.06 WIB).
Atlas Miologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Holt, Aoron. 2010. Strength Training for Sprinting. KOI-ASCA edisi 1, 4-14.
Januarto, Oni Bagus. 2005. Arthrologi (Persendian). Malang: Laboratorium Ilmu Keolahragaan.
Mulyanto, Taufik Yudi. 2005. Metode Latihan Cepat 100 Meter. Jurnal Iptek Olahraga, Vol.7, No.3, 143-159.
Perdana, Aria. Aplikasi Analisis Biomekanika untuk Mengembangkan Kemampuan Berlari Atlet Lari.

2 komentar: