A. Atletik
Atletik berasal dari kata Yunani
yaitu Atlon, Atlun yang berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik
menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik.
Atletik yaitu suatu Cabang olahraga mempertandingkan jalan, lari, lompat, dan
lempar. Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira
pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkan adalah Iccus dan Herodicus.
Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh
bangsaYunani dulu. Tetapi, dasarnya tetap sama yaitu berjalan, lari, lompat,
dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur, atletik dikatakan sebagai ibu dari
segala cabang olahraga mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari.
Cabang olahraga atletik merupakan
induk dari semua cabang olahraga, dimana gerakan-gerakan yang ditampilkan
merupakan gerakan dasar. Menurut Jess Javer (2007:9), mengemukakan bahwa gerakan
dasar tersebut teridiri dari lari, jalan, lempar (tolak), dan lompat (loncat). Cabang
olahraga atletik memiliki nomor-nomor cabang yang juga merupakan gerakan dasar
alamiah yang menjadi pusat dari semua gerakan berolahraga. Dengan demikian
gerakan dasar tersebut sangat dibutuhkan semua cabang olahraga lainnya.
B. Lari Jarak Pendek (Sprint)
Lari adalah gerak berpindah tempat
maju ke depan yang dilakukanlebih
cepat dari berjalan. Pada lari ada saat keuda kaki tidak berhubungan(kontak)
dengan tanah atau badan melayang di udara (Syarifudin, 1985).Hal
ini berbeda dengan jalan sekalipun dilakuan dengan cepat. Pengurus Besar
Persatuan Atletik Seluruh Indoneisa (PB PASI) (1989) menyebutkan
bahwa jalan cepat adaah gerak maju langkah kaki yang
dilakukan
sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara
dan tidak terputus. Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana
peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus
ditempuh.
Lari jarak pendek dapat
dikategorikan, diantaranya lari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter untuk
perlombaan yang dilakukan pada gelanggang terbuka. Sedangkan untuk perlombaan
yang dilakukan pada gelanggang tertutup terdapat beberapa nomor lain yang
dilombakan, yaitu lari 50 meter dan 60 meter. Termasuk yang memerlukan pengembangan
kecepatan berlari secara maksimal dalam jarak pendek adalah lari gawang 60
meter, 100 meter, 110 meter dan 400 meter. Oleh karena itu lari 100 meter dapat
dinyatakan sebagai rangkaian
gerak
kaki dan anggota tubuh dalam usaha memindahkan tubuh pada jarak 100 meter
dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
C. Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan
Lari
Lari merupakan salah satu nomor yang
paling dominan di kecabangan atletik yaitu dimana nomor-nomor lari paling
banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor lari tidak hanya melakukan lari,
tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika melakukan awalan lari dan juga
dibutuhkan kecepatan dan reaksi yang
maksimal. Dengan reaksi yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang
lebih baik dibandingkan dengan atlet yang reaksi lambat.
Kecepatan adalah komponen kondisi
fisik yang esensial dalam cabang olahraga. Kecepatan adalah perubahan posisi
benda pada arahnya dalam satu satuan waktu (Masnun, 1987). Menurut Harsono (1988:261)
kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara
berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Nossek (1982)
mengemukakan kecepatan adalah suatu kualitas bersyarat yang memungkinkan
seseorang bereaksi dengan cepat, jika dirangsang untuk melakukan gerak secepat
mungkin.
Kecepatan dalam hal ini merupakan
kecepatan bergerak untuk dapat melakukan pergerakan kaki yang cepat untuk mampu
mengayunkan kaki bergerak ke depan dengan cepat. Oleh karena, untuk
menghasilkan kecepatan bergerak yang cepat diperlukan kecepatan gerak kaki
sebagai daya dorong untuk membantu gerakan tungkai pada saat melakukan ayunan.
Kecepatan dalam melakukan suatu
gerak ditentukan oleh berbagai faktor. Sifat motoris yang mempengaruhi
kecepatan terdiri atas: (1) tenaga otot, (2) Koordinasi, (3) viskositas otot,
(4) kecepatan reaksi, (5) kecepatan kontraksi, (6) ciri antropometris, dan (7) stamina an
aerob umum (Jonath, Haag dan Krampel, 1987).
Kecepatan reaksi merupakan salah
satu bagian dari komponen kecepatan. Menurut Harsono (1988:216), mengemukakan
bahwa : Kecepatan tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu
strength, kecepatan reaksi, dan fleksibilitas. Kecepatan reaksi kaki sangat
penting guna memberikan akselerasi pada lari 100 meter. Dengan demikian bahwa
kecepatan reaksi adalah kecepatan menjawab suatu rangsangan atau stimulus
dengan cepat yang dapat berupa penglihatan, suara melalui pendengaran, dan juga
berarti kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk bereaksi secepat
mungkin setelah mendapat stimulus.
Dalam lari 100 meter dibutuhkan
pengerahan kemampuan kecepatan sebesar 90%, daya tahan an-aerobik 3% dan daya
tahan aerobik 2% (Pyke, 1980).
Bompa
(1983) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah (1)
keturunan, (2) waktu reaksi, (3) kemampuan mengatasi hambatan eksternal, (4)
teknik, (5) konsentrasi dan kemauan keras, dan (6) elastisitas otot.
Dari beberapa uraian di atas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
dapat meimiliki kecepatan dalam lari jarak pendek haruslah memiliki tenaga yang
berasal dan kontraksi otot-otot penggerak yang elastis, yang dikerahkan dalam
rangkaian koordinasi gerak harmonis dengan kemauan yang keras. Pengembangan
kecepatan tersebut dipengaruhi juga oleh keturunan, viscositas otot, kemampuan
kontraksi otot dan kemampuan relaksasi otot.
DAFTAR
PUSTAKA
-. 2010. Pengertian
Kinesiologi. (http://jalu89.wordpress.com/2010/04/08/pengertian-kinesiologi/.
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2012 pukul 08.06 WIB).
Atlas Miologi.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Holt,
Aoron. 2010. Strength Training for
Sprinting. KOI-ASCA edisi 1, 4-14.
Januarto, Oni Bagus. 2005. Arthrologi (Persendian).
Malang: Laboratorium Ilmu Keolahragaan.
Mulyanto, Taufik
Yudi. 2005. Metode Latihan Cepat 100
Meter. Jurnal Iptek Olahraga, Vol.7, No.3, 143-159.
Perdana, Aria. Aplikasi Analisis Biomekanika untuk Mengembangkan Kemampuan Berlari
Atlet Lari.
ok, bos,,, referensinya ditambah y...
BalasHapusok ok...
BalasHapus